Foto: Salah satu Bukti transfer uang ke oknum LSM GS (25/7/2025)
Faktantb.com (2/8/2025) Sejumlah pengurus dan pengelola Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Lombok Barat (Lobar) merasa resah dengan ulah oknum LSM GS yang diduga mengintimidasi dan mengancam akan melaporkan pengurus PKBM ke polisi atau kejaksaan. Ketua Forum PKBM NTB, Nasrullah, mengungkapkan bahwa oknum LSM tersebut menghubungi beberapa pengelola PKBM dengan kalimat dan nada intimidasi atau ancaman akan dilaporkan ke APH namun ujung-ujungnya diduga minta "dikondisikan" dan meresahkan.
"Melalui pesan whatsapp pengelola PKBM sudah berusaha minta bertemu langsung dengan oknum LSM tersebut namun mereka tidak mau, kan aneh" kata Nasrullah ke Faktantb.com, Sabtu, 2/8/2025
Nasrullah mengatakan bahwa oknum LSM tersebut tidak berani menunjukkan identitas aslinya secara jelas namun menggunakan nada ancaman akan melapor ke polisi atau kejaksaan karena menduga telah melakukan penyimpangan dalam pengelolaan PKBM. Bahkan, ada pengelola PKBM Lobar yang sudah mentransfer uang kepada oknum LSM tersebut melalui rekening atas nama orang lain
"Oknum LSM tersebut diduga melakukan intimidasi kepada para ketua PKBM Lobar dengan nama LSM yang beda beda, nama yang beda namun tanda tangannya sama" ungkapnya
Dikatakan, diduga karena tidak dilayani oleh para pengelola PKBM Lobar , oknum LSM tersebut membuat surat laporan ke Kejaksaan dan bahkan surat akan demo di Polda guna meminta dilakukan audit terhadap para pengelola PKBM Lobar yang menurut mereka diduga bersalah. Mereka melakukan intimidasi melalui pesan WhatsApp seolah-olah PKBM bersalah.
"Oknum LSM ini menghubungi para ketua PKBM dengan nada intimidasi dan ancaman atas dasar hasil audit inspektorat Jendral Kemdikdasmen dan akan di laporkan ke Polisi atau Kejaksaan" ungkapnya
Kabid Paud PNF Lombok Barat Lalu Raspita Utama yang dikonfirmasi membenarkan bahwa sejumlah pengelola PKBM Lobar sudah melaporkan ke dirinya terkait oknum LSM tersebut atas dugaan intimidasi dan ancaman. Namun, hingga saat ini oknum LSM tersebut tidak berani bertemu langsung dan hanya mengintimidasi lewat pesan WhatsApp.
"Dihubungi, oknum LSM tersebut hingga saat ini tidak bersedia menunjukkan identitas Aslinya dan tidak bersedia bertemu langsung" Jelasnya
Ia mengatakan akibat ulah dari oknum LSM tersebut, para pengelola PKBM di Lobar menjadi terusik dan ternganggu dalam kegiatan proses belajar mengajarnya.
Oknum LSM GS yang dimaksud ketika dihubungi faktantb. com melalui whatsapp menjawab Ndak ada ruang diskusi bos Saya sudah sampaikan tawaran sederhana tapi dianggap tidak serius.
Kami masukkan laporan dulu baru kami bisa muncul ke permukaan bos. Belum ada instruksi dari pimpinan kami di pusat, jawabnya singkat
Nasrullah menambahkan bahwa pihaknya lagi membangun komonikasi dengan para PKBM yang diduga mendapat intimidasi dan konsultasikan dengan penasehat hukum untuk menentukan langkah, upaya hukum yang akan dilakukan.
(ms)