Faktantb. com, (6/10/2025) Proyek revitalisasi SDN Repok Sintung di Kabupaten Lombok Tengah yang didanai dari APBN 2025 dengan anggaran sebesar Rp 1,221 miliar mendapat sorotan dari aktivis dan masyarakat setempat. Kritik utama terkait pelaksanaan proyek yang diduga tidak melibatkan warga lokal sebagai tenaga kerja, meskipun proyek ini bersifat swakelola.
Iwan, seorang aktivis, menyayangkan penggunaan tenaga kerja dari luar daerah, yang diduga, bahkan berasal dari Lombok Timur. Ia menilai bahwa warga setempat semestinya diberikan kesempatan untuk bekerja pada proyek tersebut, bukan menjadi penonton.
“Program ini sifatnya swakelola, tetapi pihak sekolah tidak melibatkan warga sekitar. Mereka malah memakai tenaga kerja dari luar, sementara warga lokal juga membutuhkan pekerjaan,” ujar Iwan.
Selain itu, Iwan menyoroti adanya indikasi spesifikasi teknis pengerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan. Ia bersama warga berencana mengajukan surat ke pemerintah dan APH agar dilakukan pengawasan ketat terhadap proyek ini guna memastikan pengerjaannya sesuai standar.
"Kami meminta pengawasan melekat dari Pemerintah dan APH agar pengerjaan proyek sesuai dengan spek yang ditentukan,” tegas Iwan.
Ia menegaskan Proyek revitalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di SDN Repok Sintung. Namun, pelaksanaan proyek harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel, serta melibatkan warga setempat sebagai tenaga kerja.
Di sisi lain, Kepala SDN Repok Sintung membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan bahwa informasi soal penggunaan tenaga kerja dari luar tidak benar. “Jangan hanya percaya informasi dari orang yang tidak puas dan tidak bisa mengendalikan situasi" tegasnya
Pekerjaan tidak diborongkan kepada orang luar. Semua material juga diangkut menggunakan mobil, damtruk setempat. Jika perlu, silakan turun ke lapangan untuk melihat kondisi sebenarnya,” ujarnya menanggapi sorotan yang berkembang, (5/10/2025)