Aktivis Lombok Barat Pertanyakan Keterbukaan Proyek Rehabilitasi Saluran Irigasi di Desa Kuripan

 


Faktantb. com
(13/11/2025) Sejumlah aktivis di Lombok Barat mempertanyakan transparansi Pemerintah dan pelaksana proyek rehabilitasi saluran irigasi di Desa Kuripan. Menurut Asmuni, Papan informasi proyek yang terpasang hanya menyebutkan nilai kontrak keseluruhan untuk 34 daerah irigasi di NTB sebesar Rp 54,022 miliar, tanpa rincian volume maupun anggaran khusus untuk Desa Kuripan.

"Aspek penting yang harus terbuka adalah berapa volume dan anggaran yang dikerjakan di Desa Kuripan agar masyarakat yang menjadi penerima manfaat dapat mengetahuinya," ujar Asmuni, salah satu aktivis setempat.

Dari informasi yang dihimpun, sosialisasi proyek di kantor camat menyebutkan bahwa pengerjaan  saluran irigasi akan dimulai dari Dusun  Pemangkat hingga dusun Monto dengan panjang sekitar 2 km. Namun, pelaksana lapangan menyatakan pengerjaan hanya akan dilakukan sepanjang 1 km. Hal ini menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat.

Kades Kuripan, Hasbi, menyatakan, "Saat sosialisasi disebutkan pengerjaan sepanjang 2 km, tetapi sekarang hanya akan dikerjakan 1 km dengan jumlah anggaran yang tidak jelas." Selain itu, Hasbi juga menyampaikan keluhan warga terkait kualitas pengerjaan. Diduga di beberapa titik dinding saluran irigasi yang batunya sudah rusak tidak diperbaiki dengan batu baru, melainkan langsung ditindis menggunakan pasangan cor dinding. Menurutnya, metode ini tidak sesuai standar pengerjaan yang seharusnya

.Ia menambahkan, "Pada beberapa titik sebenarnya saluran irigasi harus ditinggikan supaya air tidak meluap ke permukiman warga, terutama pada musim penghujan seperti sekarang."

Hasbi mengungkapkan kekhawatirannya bahwa pengerjaan yang ada justru membuat saluran menjadi menyempit dan berdampak pada volume tampungan air. Lebar saluran yang semula 300 cm kini menyusut menjadi 280 cm, yang bisa mengurangi debit air sampai ke hilir.

"Sedangkan dari sisi kekuatan memang baik karena cor dinding dilakukan di atas pasangan batu lama. Namun, saluran yang menyempit dan sedimentasi yang datang setiap tahun tentu akan mengurangi kapasitas air. Perubahan panjang pengerjaan dari 2 km menjadi 1 km juga perlu dijelaskan," tambah Hasbi.

Sementara itu, pelaksana lapangan Azmi mengaku tidak mengetahui jumlah anggaran khusus untuk Desa Kuripan. Ia memastikan mereka bekerja sesuai petunjuk dan gambar dari konsultan, dengan pengerjaan sepanjang sekitar 1 km.

"Jumlah anggaran kami tidak tahu, tetapi pengerjaan di wilayah ini akan dikerjakan sekitar 1 km," jelas Azmi ke faktantb, (8/11/2025)