Faktantb.com- Lombok Tengah, 19 November 2025 - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menggelar Operasi Genting 2025, sebuah kegiatan yang berfokus pada Optimalisasi Pemanfaatan Data Keluarga Risiko Stunting (KRS) untuk percepatan penurunan stunting di daerah tersebut.
Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr. H.M. Nursiah, S.Sos., M.Si., menekankan bahwa percepatan penurunan stunting membutuhkan strategi komprehensif dan kolaborasi lintas sektor. "Meningkatkan kesadaran masyarakat, memperkuat strategi percepatan, serta memastikan kualitas pelayanan kesehatan dan gizi bagi ibu hamil, balita, remaja putri, hingga calon pengantin adalah fondasi yang tidak bisa ditawar," ujarnya.
Data KRS menjadi senjata utama dalam upaya penurunan stunting di Lombok Tengah. PLT Kepala BP3AP2KB Lombok Tengah, Kusriadi, SKM., M.Kes., menyoroti pentingnya pendekatan berbasis data KRS sebagai dasar perencanaan intervensi.
Kepala Bidang AP2M Bapperida, Sri Mulyana Widiastuti, memaparkan tren perubahan angka stunting berdasarkan data SSGI. Lombok Tengah tercatat berada pada 17% di tahun 2023, melonjak ke 36% pada 2024, dan kembali menurun ke 24,9% pada 2025.
Untuk mencapai target 10% dalam 10 tahun ke depan, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan menjalankan peranannya secara aktif. Aplikasi Bangda harus diisi dengan benar dari tingkat desa, puskesmas, hingga OPD.
Kepala Dinas Sosial Lombok Tengah, H. Masnun, S.Pd., M.Pd., menuturkan bahwa Program P2K2 terus digencarkan untuk meningkatkan kemampuan keluarga penerima manfaat (KPM) dalam mengelola aspek kesehatan, gizi, hingga ekonomi rumah tangga.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Pemberdayaan Desa, Baiq Tisnawati, S.Sos., M.E., menjelaskan bahwa pemerintah desa telah memiliki landasan hukum melalui Perbup No. 5 Tahun 2024 untuk menetapkan prioritas penanganan stunting.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Lombok Tengah, dr. H. Nasrullah, menekankan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak remaja. Ia menyoroti pentingnya konsumsi tablet tambah darah (TTD), pemeriksaan kehamilan minimal enam kali, serta pemantauan tumbuh kembang balita.
Dengan keterlibatan OPD, puskesmas, pemerintah desa, kader posyandu, hingga organisasi perempuan, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah optimistis bahwa target jangka panjang untuk menekan prevalensi stunting secara signifikan dapat tercapai. Operasi Genting disebut bukan hanya sebuah program, tetapi gerakan bersama menuju generasi Lombok Tengah yang lebih sehat dan berkualitas.

