Faktantn. com- Praya (13/11/2025) Desa Sisik kembali menjadi sorotan terkait dugaan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Jati Karye". Total anggaran penyertaan modal BUMDes ini mencapai Rp.380.127.100 yang digunakan dalam rentang beberapa tahun terakhir. Namun, temuan dari pemeriksaan inspektorat mengungkap berbagai kendala dan dugaan penyimpangan dalam pengelolaan dana tersebut.
Menurut Mustika Alam, Rincian anggaran penyertaan modal BUMDes meliputi modal awal Rp 56 juta, anggaran tahun 2018 sebesar Rp 119,3 juta, tahun 2019 sebesar Rp 129,7 juta, dan tahun 2020 sebesar Rp 75 juta. Ia menyatakan penggunaan dana ini ternyata diduga menimbulkan sejumlah masalah serius hingga dugaan dana Bumdes yang sudah dipinjamnya belum dikembalikan hingga saat ini.
Infornasi yang dihimpun faktantb Pemeriksaan inspektorat pada tahun 2019 menemukan adanya penyimpangan sehingga pemerintah desa diminta untuk mengembalikan.Kepala desa pun terpaksa meminjam uang BUMDes sebesar Rp 30 juta guna mengembaliikan temuan inspektorat tersebut namun hingga saat ini diduga belum dikembalikan
Selain itu, kata Mustika,laporan bendahara BUMDes mencatat seringnya kepala desa dan keluarganya meminjam dana BUMDes untuk keperluan pribadi tanpa pengembalian yang jelas.
Mustika mengatakan kasus makin kompleks dengan adanya dugaan penggelapan dana oleh oknum pengurus BUMDes yang menjabat sebagai manajer. Setelah ketahuan melakukan penyimpangan, oknum tersebut diduga melarikan diri ke luar daerah atau luar negeri.
Terakhir, pemeriksaan inspektorat pada 2024 menunjukkan bahwa pemerintah desa melaporkan semua dana BUMDes telah dipinjam oleh masyarakat. Data peminjam kini dikelola oleh pengurus pengganti BUMDes, namun belum ada transparansi terkait pengembalian dana tersebut.
Kondisi ini menurut Mustika menimbulkan kekhawatiran terkait pengelolaan keuangan desa dan keberlanjutan BUMDes sebagai badan usaha yang seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Sisik. Pihak berwenang dan masyarakat diharapkan dapat mengawal kelola desa yang baik.
Terkait hal itu kepala Desa Sisik Jalaludin yang berusaha dikonfirmasi melalui whatsapp pribadinya (11/11) hingga berita ini dimuat belum memberikan keterangan nya. (ms)

