Wabup HM Nursiah Jadi Pembicara Nasional, Paparkan Pendidikan Inklusif Berkualitas di Jakarta



Faktantb.com
, Jakarta, 16 Mei 2025- Wakil Bupati Lombok Tengah, Dr. H.M. Nursiah, menjadi salah satu pembicara dalam Konferensi Pendidikan Indonesia (KPI) yang berlangsung di Auditorium Dinas Pendidikan DKI Jakarta, 14–15 Mei 2025.

Acara bergengsi yang diselenggarakan oleh Lingkar Daerah Belajar tersebut dihadiri sejumlah menteri, puluhan kepala daerah dari berbagai provinsi, perwakilan Kedutaan Besar Australia, serta para tokoh dan sesepuh pendidikan nasional.

Sejumlah tokoh nasional yang juga tampil sebagai pembicara antara lain Pratikno (Menteri Koordinator PMK), Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah), Brian Yullarto (Menteri Diktisaintek), Meutya Hafid (Menteri Komunikasi Digital), Tito Karnavian (Menteri Dalam Negeri), serta kepala daerah seperti Pramono Anung (Gubernur DKI Jakarta), Bobby Nasution (Gubernur Sumatera Utara), dan Abdul Halim Muslih (Bupati Bantul).

Dr. Nursiah didampingi Kepala Dinas Pendidikan Lombok Tengah, perwakilan Bapperida, serta Tim Inovasi Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dalam paparannya yang bertajuk *“Mewujudkan Pendidikan Inklusif: Kesempatan Belajar yang Setara bagi Semua Anak”*, Dr. Nursiah memaparkan secara komprehensif upaya Lombok Tengah dalam membangun sistem pendidikan inklusif sejak dideklarasikan pada 2012. Ia menjelaskan latar belakang, strategi implementasi, capaian, tantangan, hingga rencana pengembangan ke depan.

“Sejak 2012, kami mulai membangun regulasi, pengorganisasian, dan program-program pendukung pendidikan inklusif, termasuk kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur. Penguatan kapasitas kepala sekolah, guru, serta penyediaan sarana dan prasarana terus kami lakukan,” jelasnya.

Mantan Sekda Lombok Tengah ini juga menyampaikan sejumlah praktik baik yang telah diimplementasikan melalui kemitraan inovasi Indonesia–Australia, mulai dari Aplikasi Profil Belajar Siswa (PBS) yang kini diadopsi secara nasional, Program Semua Anak Cerdas (SAC), Aplikasi Sistem Asesmen Literasi dan Numerasi (ASI ASLI), hingga rencana piloting PKBM Inklusif dan optimalisasi Unit Layanan Disabilitas (ULD) Pendidikan.

“Capaian ini tentu tidak lepas dari berbagai tantangan, namun dengan kolaborasi ekosistem pendidikan yang solid, kami percaya semua tantangan bisa diatasi,” ungkapnya.

Dr. Nursiah juga menekankan komitmennya untuk terus memperjuangkan layanan pendidikan yang setara bagi seluruh anak, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK) di Lombok Tengah.

Perwakilan Kedutaan Besar Australia dalam forum tersebut turut menyampaikan apresiasi atas kontribusi Lombok Tengah dalam pengembangan pendidikan inklusif melalui roadmap yang jelas serta program-program inovatif yang memberi dampak nyata bagi ABK.



---