Faktantb. com, Lombok Tengah (6/7/2025)- Keprihatinan mendalam kembali disuarakan oleh publik, khususnya para wali santri Pondok Pesantren Abul Barokat Wanafahat NWDI Bunkate, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, setelah terungkap adanya dugaan praktik pemungutan biaya sebesar Rp 1 juta dalam proses pengambilan ijazah yang dilakukan pada Ahad, 6 Juli 2025
Menurut Direktur FP4 NTB, Lalu Habiburrahman, uang tersebut diserahkan secara tunai dan langsung diterima oleh istri pimpinan pondok, tanpa adanya dasar kebijakan, transparansi penggunaan dana, atau musyawarah sebelumnya dengan wali santri. Kondisi ini memicu keresahan dan kekecewaan di tengah masyarakat, terutama para orang tua santri yang merasa dibebani secara sepihak oleh kebijakan yang tidak akuntabel.
Forum Peduli Pembangunan dan Pelayanan Publik (FP4) NTB mengecam keras praktik tersebut dan menduga telah terjadi indikasi kuat pungutan liar (pungli) yang tidak bisa ditoleransi di lembaga pendidikan manapun, terlebih yang berbasis keagamaan.
Direktur FP4 NTB, Lalu Habiburrahman, menyatakan bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum untuk memastikan keadilan ditegakkan. "Kami sedang mengumpulkan bukti dan keterangan dari para wali santri. Dalam waktu dekat, kami akan melaporkan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Abul Barokat Wanafahat NWDI Bunkate secara resmi ke Polres Lombok Tengah atas dugaan praktik pungli dan penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan lembaga pendidikan," tegasnya.
FP4 NTB juga mendesak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Tengah untuk segera mengevaluasi dan mencabut izin operasional pondok pesantren tersebut, jika terbukti melanggar aturan tata kelola pendidikan dan prinsip transparansi publik.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Tengah, Drs. H. Nasrullah, M.Pd., menjelaskan bahwa pengelolaan ponpes swasta menjadi kewenangan dari masing-masing pimpinan pondoknya. Namun, jika ada pungutan yang tanpa ada persetujuan orang tua/wali santri dan tidak jelas peruntukannya, maka itu tidak dibenarkan.
H. Nasrullah menyatakan bahwa besok akan langsung turun ke Ponpes atau memanggil pimpinan Ponpes untuk klarifikasi. Sementara itu, pimpinan Pondok Pesantren Abul Barokat tidak dapat ditemui media karena masih ada kegiatan di luar, kata istrinya ke faktantb.com Ahad,6/7/2025.
Hingga berita ini dimuat belum ada keterangan resmi dari pimpinan Ponpes Abul Barokat. (ms)