Faktantb.com, Lombok Tengah (4/8/2025)- Dua warga Desa Kuta, Lombok Tengah, dengan inisial I dan R, diduga menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sekelompok pemuda di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada Sabtu, 26 Juli 2025, setelah korban mencoba melerai keributan di sebuah bar.
Informasi yang berhasil peroleh media ini,
Korban I dan R melakukan peleraian terhadap para terduga pelaku yang melakukan keributan di bar. Namun, saat mereka pulang berboncengan, tiba-tiba dihadang oleh sekelompok pelaku yang tidak terima dilerai. Korban sempat tidak bisa lari kemana-mana karena dikepung pelaku, namun berhasil kabur dan dikejar oleh pelaku hingga terjatuh dan diduga mengalami pengeroyokan brutal.
Korban R mengalami patah tulang rusuk dan harus dirujuk ke RSUP Mataram setelah sebelumnya dirawat di Puskesmas Kuta dan RS Mandalika. Korban I juga mengalami luka jahitan akibat sabetan benda tajam. Video korban yang mengalami luka berat ini viral di media sosial, memicu kekuatiran dan keprihatinan hingga memancing emosi netizen
Keluarga korban telah melaporkan kejadian penganiayaan berat ini ke Polsek Mandalika pada Senin, 28 Juli 2025. Namun, hingga saat ini, belum ada satu pun terduga pelaku yang ditangkap. Pihak keluarga mendesak Polsek Mandalika untuk bertindak cepat dan menetapkan tersangka yang masih berkeliaran bebas.
Direktur Forum Peduli Pembangunan dan Pelayanan Publik (FP4 NTB), Lalu Habiburrahman, juga mendesak Kapolres Lombok Tengah agar segera mengambil alih penanganan kasus dan menangkap para pelaku. "Jangan biarkan masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap hukum. Jika kasus seperti ini dibiarkan tanpa tindakan cepat, maka citra kepolisian sebagai pelindung rakyat akan memudar," tegasnya.
FP4 NTB meminta:
- Pengambilalihan Kasus: Kapolres Lombok Tengah segera mengambil alih dan mempercepat proses hukum.
- Penangkapan Pelaku: Penetapan tersangka dan penangkapan terhadap seluruh pelaku pengeroyokan.
Namun, Kapolres Loteng dan Kapolsek Mandalika, IPTU Kadek Angga Nambara yang dikonfirmasi via telpon dan WhatsApp (4/8) hingga berita ini dimuat belum memberikan keterangannya. (ms)