MUI NTB Menyayangkan Penampilan di FORNAS VIII yang Dinilai Tidak Sesuai dengan Nilai-Nilai Moral dan Adat



Faktantb.com
Mataram, NTB (30/7/2025)- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan adanya penampilan di Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII yang dinilai menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Pernyataan ini tertuang dalam Press Release MUI NTB tanggal 30 Juli 2025, nomor 001/MUI-NTB/VII/2025, yang ditandatangani oleh Ketua MUI NTB, Prof. H. Saiful Muslim, MM FRV.NTH, dan Sekretaris Umum, Prof. Dr. KH. Subhan Abdullah, MA.

MUI NTB menghormati semangat kebersamaan dan sportivitas dalam penyelenggaraan FORNAS. Namun, MUI NTB sangat menyayangkan adanya pertunjukan yang dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai moral, adat, dan adab Islami.

Imbauan untuk Penyelenggara Kegiatan
MUI NTB mengimbau para penyelenggara kegiatan agar ke depan lebih selektif dan bijak dalam memilih jenis pertandingan/mata lomba yang ditampilkan dihadapan publik. MUI Provinsi NTB juga siap bekerja sama dengan pihak pemerintah daerah dan panitia pelaksana dalam memberikan masukan dan pendampingan agar kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang tetap berjalan meriah tanpa menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Selain itu MUI NTB juga mengajak masyarakat untuk tetap bijak menyikapi informasi yang beredar di media sosial, serta tidak terpancing untuk menyebarkan narasi yang dapat memperkeruh suasana. Mari kita jaga bersama nama baik daerah dan ukhuwah antar warga.

Pernyataan ini dikeluarkan sebagai bentuk tanggung jawab moral MUI Provinsi NTB dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan budaya daerah. Dengan demikian, MUI NTB berharap agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang dapat berjalan dengan lebih baik dan tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Sebelumnya Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengecam keras salah satu lomba di Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 yang dianggap mempertontonkan aurat wanita. Wakil Ketua PWNU NTB, HK Lalu Winengan, menyatakan bahwa acara tersebut tidak sesuai dengan budaya dan nilai-nilai agama di NTB.

"Jangan sampai kesenangan membawa mudharat bagi kita semua," kata HK Lalu Winengan, seraya menambahkan bahwa mempertontonkan aurat di acara FORNAS VIII 2025 dapat membuat Allah mengutuk semuanya.

Sementara itu, tokoh agama TGH Mahalli Fikri, juga menyayangkan dipertontonkannya cabang olahraga binaraga yang dinilainya mengusik nilai-nilai religius masyarakat Lombok. Ia meminta Gubernur NTB sebagai tuan rumah segera mengevaluasi pelaksanaan cabang olahraga tersebut dan memberikan pernyataan terbuka kepada masyarakat.

Kritik serupa juga datang dari Forum Pondok Pesantren, Hj Masruri Aini yang menilai bahwa lomba binaraga tersebut merusak citra NTB sebagai daerah yang religius. Mereka meminta panitia dan pemangku kebijakan lebih bijak dalam menyaring jenis kegiatan yang digelar di ruang publik.(ms)