Transparansi dan Akuntabilitas FORNAS VIII Dipertanyakan: Wartawan Merasa Kecewa

 


Faktantb. com
(26/7/2025) Pembukaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi sorotan publik setelah adanya larangan peliputan oleh wartawan. Aminuddin, Pembina Gabungan Jurnalis Investigasi (GJI) NTB, mempertanyakan alasan di balik larangan tersebut dan menilai bahwa kehadiran wartawan sangat penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran publik.

Menurut Aminuddin sejumlah wartawan lokal dan masyarakat umum merasa kecewa dengan proses peliputan FORNAS VIII. Wartawan lokal tidak segera diberi ID Card sebagai syarat untuk melakukan peliputan, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan profesionalisme panitia.

"Beberapa warga asal Rembiga juga merasa kecewa dan ingin menyaksikan perhelatan FORNAS VIII dengan baik" ungkapnya

Namun Smsetelah menjadi sorotan publik, panitia FORNAS VIII Rusdi menyampaikan bahwa ketentuan peliputan yang memungkinkan wartawan melakukan peliputan dari luar area venue dan mengikuti siaran langsung melalui channel resmi MNC TV dan TVRI. Panitia juga menjelaskan bahwa kapasitas kursi di dalam venue sangat terbatas dan telah dialokasikan khusus untuk pimpinan asosiasi dan perwakilan kepala perusahaan media.

Panitia FORNAS VIII menyerukan semangat kerja sama dan pemahaman antara wartawan dan panitia untuk memastikan kelancaran pelaksanaan acara tersebut. Dengan demikian, FORNAS VIII dapat menjadi ajang yang transparan dan akuntabel dalam penggunaan anggaran publik.

Sementara, hingga berita ini dimuat Dinas Kominfotik NTB belum memberikan keterangan resminya (ms)