Faktantb. com, Mataram, 22 Mei 2025 - Musyawarah Kabupaten (Muskab) Palang Merah Indonesia (PMI) Lombok Barat tahun 2025-2030 menuai protes dari oknum LSM dan masyarakat karena diduga dilaksanakan secara tertutup di Hotel Plaza, Cakranegara, Kota Mataram, Kamis, 22 Mei 2025
Sahban, Ketua Badan Inteligent Lembaga Misi Reclasering Republik Indonesia - Badan Peserta Hukum Untuk Negara dan Masyarakat (DPW NTB), memprotes pelaksanaan Muskab yang dianggap tidak transparan. Ia bahkan memaksa memasuki ruang sidang untuk menyampaikan kekecewaannya.
"Muskab PMI kok dilakukan sangat tertutup, hingga pintu masuk ditutup gorden, apa susahnya gordennya dibuka agar media, pemantau, dan publik bisa melihat prosesnya dari luar?" ungkap Sahban dengan nada kesal.
Sahban menekankan bahwa PMI adalah organisasi kemanusiaan yang memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan jiwa manusia dan memajukan NTB. Oleh karena itu, ia menuntut agar proses Muskab dilakukan secara transparan dan terbuka untuk publik.
"Yang menerima manfaat dari kegiatan ini kami warga Lobar bukan hanya Kota Mataram saja, jadi masyarakat harus tahu prosesnya, jangan sembunyi-sembunyi," tegasnya.
Muskab PMI Lobar diikuti oleh 13 pemilik suara dengan dua bakal calon, yaitu Haris Karnaen dan H. Lalu Winengan. Proses Muskab masih berlangsung dan diharapkan dapat berjalan secara transparan dan sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi kemanusiaan.
Hingga berita ini dimuat, panitia Muskab PMI Lobar 2025-2030 belum memberikan penjelasannya terkait protes yang disampaikan oleh LSM dan masyarakat. Diharapkan panitia dapat memberikan klarifikasi dan memastikan transparansi dalam proses Muskab.(ms)